Wednesday, January 18, 2012

Teruntuk Edgar.

#30HariMenulisSuratCinta #day5


Dear Edgar,

Halo sayang. Apa kabar kamu disana? Masih ingat aku tidak? Aku yang dulu menyukaimu, yang sangat menyayangimu, tapi rasa itu hanyalah sebentar.

Aku ingat saat pertama kali kita bertemu, sesudah proyek Biologi itu. Aku menginginkanmu, dan akhirnya aku dan kamu bertemu. Aku sangat senang mendapatkanmu. Mulai hari itu, aku sangat menyukaimu, menurutku kamu adalah makhluk terlucu yang pernah ada. Tubuhmu yang mungil, bulu-bulumu yang halus bagaikan sutera, dan pipimu yang menggemaskan.

Aku berusaha merawatmu dengan baik dengan penuh kasih sayang, sampai suatu hari aku bosan denganmu. Tidak, bukan bosan. Aku hanya takut untuk merawatmu. Aku takut kamu mati. Dan akhirnya dengan berat aku memberikanmu kepada temanku.

Hari-hari berlalu, sepertinya aku sudah lupa akan dirimu. Sampai suatu saat aku iseng menanyakan kabarmu. Dan saat aku menanyakan kabarmu, aku berharap kamu baik-baik saja. Tetapi apa? Tuhan berkehendak lain. Temanku mengatakan bahwa kamu sudah mati, dan sudah terkubur rapi di perkarangan rumahnya.

Tahu tidak, saat itu juga aku sangat sedih. Kecewa. Kenapa harus pergi? Kenapa harus sudah tidak ada? Yang paling sakit adalah, kenapa aku melepaskanmu begitu saja?

Hai, Edgar. Kalau seandainya kamu manusia, dan seandainya kamu dapat membaca dan mengerti apa sesungguhnya arti surat ini, aku ingin kau tahu bahwa kamu adalah teman baikku. Maaf beribu maaf ingin ku katakan padamu jika aku memberikanmu kepada orang lain begitu saja. Atau kasarnya, membuangmu.

Terimakasih sudah menemaniku untuk beberapa waktu dulu. Jujur, aku sangat menyukaimu. Diantara teman-teman kecilku yang lain, kamulah yang sangat aku sukai. Tetapi dulu aku sangat salah. Dan mungkin itu sudah takdir aku dan kamu untuk berpisah. Hei, apakah kamu juga mengunjungi surga layaknya orang yang sudah tiada? Jika ya, bersenang-senanglah karena surga itu indah. Baik-baik ya, kawan.


Tertanda,


Aku yang telah membuangmu, tetapi sesungguhnya aku menyayangimu.

1 comment:

Stego said...

Unyu sekaligus mengharukan ta...